English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Skema Kenaikan Tarif Dasar Listrik 1 Juli 2010

Diposting oleh Nanang Suryana | Kamis, Juli 01, 2010 | | 4 komentar »

Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara resmi telah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sejak hari ini, Kamis 1 Juli 2010. Meski demikian, pemerintah berjanji akan memantau pengaruh kenaikan listrik terhadap masyarakat.

Berikut skema kenaikan tarif dasar listrik rata-rata 10 persen per 1 juli yang sudah disepakati pemerintah dan DPR:

  • Pelanggan 450 VA – 900 VA tidak mengalami kenaikan
  • Pelanggan 6600 VA ke atas golongan rumah tangga, bisnis, dan pemerintah, dengan batas hemat 30 persen tidak naik karena tarif listriknya sudah mencapai keekonomian.
  • Pelanggan Sosial dinaikkan sebesar 10 persen
  • Pelanggan Rumah Tangga lainnya dinaikkan sebesar 18 persen
  • Pelanggan Bisnis naik sebesar 12 persen hingga 16 persen
  • Pelanggan Industri lainnya sebesar 6 persen-15 persen
  • Pelanggan Pemerintah lainnya sebesar 15 persen-18 persen
  • Pelanggan Traksi (untuk keperluan KRL) naik sebesar 9 persen
  • Pelanggan Curah (untuk apartemen) naik 15 persen
  • Pelanggan Multiguna (untuk pesta, layanan khusus) naik 20 persen
Berikut rincian kenaikan tersebut:
Pelanggan rumah tangga
  • 1.300 VA Rp672/kwh jadi Rp793/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp24.000
  • 2.200 VA Rp675/kwh jadi Rp797/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp43.000
  • 3.500 s/d 5.500 VA Rp755/kwh jadi Rp891/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan per bulan Rp87.000
Pelanggan bisnis
  • 1.300 VA Rp685/kwh jadi Rp795/kwh, naik 16 percent dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp22.000
  • 2.200 VA-5.500 VA. Rp782/kwh jadi Rp907/kwh, naik 16 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp38.000
  • >200 kilo VA (KVA) Rp811/kwh jadi Rp908/kwh, naik 12 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp20,6 juta per bulan.
Pelanggan industri
  • 1.300 VA Rp724/kwh jadi Rp767/kwh, naik 6 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp8.000
  • 2.200 VA Rp746/kwh jadi Rp790/kwh, naik 6 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp12.000
  • 2.200 VA - 14 kVA Rp840/kwh jadi Rp916/kwh, naik 9 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp66.000
  • >14 kVA - 200 kVA Rp805/kwh jadi Rp878/kwh, naik 9 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp822.000
  • >200 kva. Rp641/kwh jadi Rp737, naik 15 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp30,2 juta.
  • >30.000 kVA Rp529/kwh jadi Rp608/kwh, naik 15 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp1,315 miliar per bulan.

Sumber: VIVAnews

Artikel Terkait:

4 komentar

  1. Unknown // 1 Juli 2010 pukul 14.55  

    Kami kira kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli 2010 ini telah melalui kajian yang cermat dan panjang sehingga tidak akan menimbulkan gejolak yang mengkhawatirkan. Sudah saatnya subsidi listrik dikurangi secara berangsur-angsur dan dipergunakan untuk hal lain yang lebih prioritas dan produktif untuk percepatan pertumbuhan ekonomi. Trims infonya sobat. Salam sukses.

  2. Rudra // 12 Juli 2010 pukul 10.42  

    Saya berpendapat lain. Justru dengan mengurangi subsidi, pemerintah tidak bijak dan bisa mengakibatkan kerugian bangsa. Ini disebabkan monopoli yang terjadi terhadap penyediaan layanan listrik oleh PLN. Mantan Wapres Jusuf Kalla juga mengajukan usulan kebijakan yang mirip seperti ini untuk BBM subsidi, tetapi Pertamina tidak sepenuhnya monopoli, karena banyak perusahaan BBM lain yang ada di Indonesia sehingga harga dapat bersaing dan menimbulkan kompetisi sehat.

  3. Pencerah // 14 Juli 2010 pukul 15.35  

    tetep lebih enak naik gunung.....

  4. AW // 27 Juli 2010 pukul 08.16  

    kl batas hemat di atas 6600 n tarif per kwhnya brp y ?

Posting Komentar


Jika Anda merasa postingan blog ini bermanfaat, Anda bisa berlangganan melalui email untuk mendapatkan update terbaru.